Mungkin banyak yang tidak tahu kisah percintaan Adipati Lasem. Adipati Lasem jatuh cinta pada seorang putri anak nahkoda.
Diceritakan, pada tahun 1335 syaka seorang Dhampoawang dari negara Champa yang bernama Bi Nang Un beserta rombongan mendaratkan jung-jungnya di pelabuhan regol, setahun sebelumnya Bi Nang Un sudah pernah mengunjungi Lasem bersama Dhampoawang Cheng Ho.
Melihat kesuburan tanah Lasem dan keramahan masyarakatnya serta sudah banyak orang-orang Champa yang tinggal di Lasem sebelumnya maka Bi Nang Un meminta izin kepada Cheng Ho untuk tidak ikut melanjutkan berlayar menjelajahi samudra.
Istri Bi Nang Un bernama Na Li Ni mempunyai dua anak Bi Nang Na dan Bi Nang Ti, Bi Nang Na dewasa piawai mengarang gendhing dan kidung ia membuat gamelan gagrak Champa dicampur gagrak majapahit setelah sempurna diberi nama gagrak Lasem, pathet Lasem, suluk Lasem, sampak Lasem.
Sedangkan Putri Bi Nang Ti setelah dewasa piawai menari serta terampil membatik, menyulam, menenun dan membuat jamu semua bakat yang dimilikinya diajarkan kepada anak-anak muda di Lasem, dari gemulainya sang Putri Champa dalam menari serta kecantikan yang melekat pada parasnya sampai menggemparkan masyarakat sekadipaten Lasem membuat Pangeran Badranala putra Adipati Lasem yang tampan rupanya dan masih jejaka sontak tersirep tidak berdaya melihat alis perawan Champa akhirnya Pangeran Badranala jatuh cinta, setelah sang Putri Bi Nang Ti menjadi istri Pangeran Badranala namanya diganti menjadi Winarti Kumudawardani sampai usia perkawinan genap satu tahun Pangeran Badranala diwisuda menjadi Adipati Lasem.
Putri Bi Nang Ti meninggal tahun syaka 1389 umur 57 tahun dimakamkan diatas puthuk regol. Makam putri Champa berada di atas bukit kompleks pasujudan Sunan Bonang.
Sumber Informasi: Elmahdi
Posting Komentar