Penulis: Ika Dewi Retnosari
Jika melewati bangunan kuno yang kusam di Jalan Karangsaru, mungkin ada pertanyaan bangunan apakah itu. Di bagian atas, Rokok Pompa dan Upet Tambang. So, pastilah berkaitan dengan pabrik rokok. Saat Semarang masih dalam kekuasaan Belanda, ada tiga merek rokok ternama. Salah satu merek yang terkenal saat itu adalah Rokok Pompa yang hingga kini bekas bangunannya masih berdiri kokoh.
Rokok Pompa dulunya merupakan milik pengusaha Ong Tjwie Tien. Pabriknya didirikan pada abad ke-18. Rokok tersebut termasuk dalam salah satu dari tiga merek rokok yang terkenal khususnya di daerah Semarang. Merek lainnya adalah Praoe Lajar (Prau Layar) dan Oepet (Upet) Tambang.
Bangunan pabrik dan gudang tembakau yang menjadi saksi eksistensi rokok Pompa masih dapat ditemui. Bangunan gedung tersebut sudah ada sejak 1890-an dan direnovasi menjadi dua lantai pada 1927 sebagai gudang penyimpanan tembakau.
Sejak awal tenaga kerja yang bekerja di perusahaan ini sudah multi etnik. Banyak karyawan Bumiputra dan Tionghoa membaur. Hingga kini bangunan rintisan masih kokoh dan hanya berubah wajah depannya. Sedangkan bagian dalam masih asli termasuk bagian atap dan lantai loteng. Setelah bangunan beralih pemilik, dilakukan beberapa renovasi tanpa mengubah arsitektur awal di beberapa bagian. Ciri-ciri bangunan Tionghoa masih terlihat jelas.
Jejak masa kejayaan pabrik itu masih bisa disaksikan dengan keberadaan pabrik yang tetap kokok meskipun sudah tak berfungsi dan hanya sebagian bangunan yang dipakai sebagai gudang. Padahal dahulu, pemasaran rokoknya sangat luas ke banyak kota di Indonesia. Namun karena tingkat persaingan yang ketat akhirnya mulai surut. Banyak merk bermunculan dengan skala lebih besar.
Ngobrol2 dengan pak Puji penjaga gedung dan mantan pegawai pabrik rokok, Pabrik Rokok Pompa benar-benar bangkrut pada tahun 2007 dan peralatannya dilelang pada tahun 2010 lalu.Sekarang gedung ini dipakai sebagai gudang alat berat PT Puri Kencana Semarang di bawah kepemilikan Bapak Susanto.
Posting Komentar