Candi Pasetran 12 tahun lalu atau 2009 |
Penulis: Afrinaldi Zulhen
Hampir lebih dari 12 tahun saya tidak berkunjung ke daerah Wotan Mas, Ngoro sejak almarhum papa mengajak saya berkunjung ke Situs Gapura Jedong yang terletak di kaki Gunung Penanggungan (Pawitra). Satu hal yang saya ingat, papa menjelaskan bukan hanya Situs Gapura Jedong yang merupakan tinggalan sejarah di daerah Wotan Mas, melainkan ada satu batur candi dari bata merah berjarak 300 meter di sebelah selatan Gapura Jedong. Nama bangunan itu adalah Candi Pasetran dan berada persis di tepi jalan Desa Wotan Mas. Tidak ada literatur yang jelas untuk menjelaskan fungsi, siapa yang di dharmakan, ataupun tahun berapa bangunan ini didirikan. Yang jelas, 12 tahun yang lalu, situs ini cukup rimbun, berhawa sejuk, dan terkesan angker. Saat ini pihak pengelola sudah membersihkan area candi dari rerimbunan dan membangun shelter pada pohon besar di depan candi sebagai tempat berteduh.
Candi Pasetran 2021 |
Candi berlatar Gunung Penanggungan ini memiliki ukuran panjang sekitar 3-meter, lebar 2-meter dan tinggi sekitar 1,5-meter. Pun dilengkapi juga dengan trap tangga menuju pintu masuk yang terbuat dari batu andesit walau susunannya sudah tidak teratur lagi. Dalam candi berisi beberapa arca dari batu andesit dengan relief tertentu tetapi bentuknya sudah tidak beraturan. Bagian dinding luar candi menampilkan susunan menyilang yang belum saya ketahui apa maknanya. Sementara bagian atas candi susunan batanya juga sudah berantakan. Batu bata satu dengan yang lainnya sudah tidak berperekat lagi, terpisah satu dengan lainnya. Ada dugaan bangunan dengan tipikal candi ala Majapahit ini masih memiliki bagian besar yang masih terkubur oleh tanah. Candi ini kini berada diantara kepungan rumah penduduk, namun telah ada pelindung berupa pagar kawat berduri. Namun sayangnya, siang itu saya tidak menemui adanya petugas ataupun Juru Kunci dari Candi Pasetran. Informasi yang saya dapat hanya dari Situs Juru Kunci Gapura Jedong.
Tinggalan Arkeologi di Candi Pasetran |
Menurut informasi dari Pak Yudi Hartono, Sang Juru Kunci Situs Gapura Jedong, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Candi Pasetran merupakan tempat pemujaan kepada dewa. Pendapat lain juga menyebutkan bahwa situs ini merupakan makam atau kuburan orang-orang dulu. Dalam konsepsi keagamaan Hindu kata Pasetran berasal dari kata “setra” yang berarti makam atau kuburan. Pendapat kedua inilah yang sampai sekarang banyak diterima oleh penduduk Desa Wotan Mas, walaupun belum ada bukti yang memperkuat hal tersebut selain lokasi candi yang tidak jauh dari kompleks pemakaman umum desa. Tidak banyak ahli purbakala yang tertarik meneliti situs ini. Pendapat-pendapat yang muncul ke permukaan semata-mata didasarkan pada perkiraan. Tidak ada prasasti atau bukti otentik lain tentang kisah dibalik pendirian candi ini. Sehingga misteri keberadaan candi ini sampai sekarang masih terkubur dalam praduga bahwa pendirinya adalah orang-orang Majapahit. Apakah benar atau tidak, kita tunggu hasil penelitian di masa depan.
Posting Komentar