Oleh: Ikadewi Retnosari
Satu lagi tinggalan masa kolonial di Kota Semarang yang tidak banyak diketahui sejarahnya dan mungkin sudah hampir terlupakan. Hotel Oewa Asia yang terletak di Jl. Kol. Sugiyono No. 12 Semarang ini menjadi saksi pilunya perempuan2 yang dipaksa untuk melayani tentara Jepang. Mereka ditipu bahkan diculik dari rumahnya atau di jalan untuk dijadikan budak seks tentara Jepang.
Kota Semarang yang pernah dipijak oleh tentara Jepang punya sejarah kelam tentang gundik. Dalam tulisanny, Eka Hindra seorang peneliti Jugun Ianfu Indonesia menjelaskan keberadaan gadis simpanan perwira Jepang, salah satu adalah Sumirah yang berasal dari Salatiga. Sebelum dijadikan gundik Jepang, Sumirah adalah seorang Jugun Ianfu. Jugun ianfu adalah perempuan yang dipekerjakan untuk melayani tentara Jepang. Dalam bahasa Jepang, ‘jugun ianfu’ berarti perempuan penghibur.
Pratiwi, salah satu storyteller menjelaskan bahwa remaja2 perempuan itu berasal dari desa-desa sekitar Semarang dan mereka diiming-imingi dengan tawaran pekerjaan di kota. Namun bukannya diberi pekerjaan, para perempuan ini justru dipaksa untuk melayani kebutuhan seks tentara Jepang.
Sejarah kelam itu telah berlalu tujuh puluh tahun lebih, namun demikian jejak sejarah Jugun Ianfu sangat menarik untuk ditelusuri kembali. Eka Hindra pernah menelusuri ada beberapa lokasi Ianjo di Kota Semarang. Ianjo adalah rumah yang digunakan sebagai tempat praktik prostitusi oleh para tentara Jepang pada masa Perang Dunia II. Di tempat tersebut, para wanita tak diizinkan keluar dari lokasi itu, kecuali dengan izin khusus. Seringkali Ianjo juga dikelilingi oleh kawat berduri, seperti kamp pertahanan.
Di Semarang ada beberapa lokasi Ianjo, lokasi pertama adalah Hotel Du Pavillion yang sekarang bernama Hotel Dibya Puri. Dan lokasi kedua yang diduga juga menjadi lokasi Ianjo adalah sebuah rumah yang berada di daerah Jalan Tanjung. Sedangkan lokasi ke-3 adalah Hotel Oewa Asia (Oewa=Baik). Sekarang Hotel ini masih berdiri dengan wajah arsitektur yang tidak banyak berubah, fungsinya pun masih sama sebagai tempat penginapan dengan kamar yang disewakan sekitar 40 kamar. Pada masa kolonial Belanda Hotel ini dinamai Hotel Oewa, begitu Jepang masuk hotel ini diambil alih dan diberi tambahan nama Asia. Hotel ini menjadi salah satu Hotel mewah pada masanya hingga kisaran tahun 60an. Tetapi sayangnya kondisi bangunannya sekarang cukup memprihatinkan.
Beberapa foto koleksi penulis mendokumentasikan kondisi Hotel Oewa Asia pada bulan Agusts 2021
Beberapa foto koleksi penulis mendokumentasikan kondisi Hotel Oewa Asia pada bulan Agusts 2021
Foto 1, 2, dan 3 merupakan bagian depan Hotel Oewa Asia yang masih belum banyak berubah
Foto 4, 5, dan 6. Merupakan Foto pada bagian samping, tangga menuju lantai 2 dan lorong di lantai 2
Posting Komentar