Oleh: Ika Dewi Retno Sari
DKT kependekan dari Djawatan Kesehatan Tentara, nama itu bisa dilihat pada papan penetapan Cagar Budaya oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen yang terpampang di depan Rumah Sakit ini. DKT yang terletak di Sindoro, Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, merupakan bangunan militer sebagai penunjang fasilitas kesehatan para prajurit kolonial Belanda. Bangunan tersebut menyimpan sejarah panjang tentang peranannya dalam bidang kesehatan sejak zaman Belanda hingga sekarang. Bangunan Rumah Sakit DKT ini bergaya arsitektur indis. Bagian cukup unik terdapat di ruang operasi yang pada bagian atapnya menggunakan genteng kaca sehingga ruangan memiliki pencahayaan maksimal.
Gambar 1. Jendela kaca lebar agar pencahayaan maksimal Sumber: Dokumentasi Pribadi |
Sejak jaman kolonial, penyakit menular jadi momok di Hindia Belanda. Selain disentri, ada juga kolera dan yang paling mengerikan adalah wabah pes di awal 1900-an. Salah satu kisah yang menjadi bagian Sejarah DKT adalah adanya karantina pasien penyakit sifilis. Di lingkungan tertentu, penyakit kelamin sifilis atau raja singa sudah menjadi masalah akut. Pada tahun 1847 Pemerintah Kolonial mengeluarkan laporan tentang kondisi para tentara KNIL di Hindia Belanda. Terkait penyakit sifilis, kota Gombong sudah disebut dalam laporan tersebut. Sebuah dokumen yang memuat daftar rumah sakit di Hindia Belanda era kolonial menyebutkan bahwa di tahun 1878 telah dibangun rumah sakit khusus sifilis di Gombong. Tidak disebutkan siapa pengelola dan di mana tempatnya. Namun mengingat pada masa itu Gombong merupakan basis militer, kuat dugaan bahwa rumah sakit didirikan dan dikelola oleh satuan kesehatan militer. Perkembangan Gombong sebagai kota transit dagang tampaknya juga semakin mendukung kondisi ini.
Gambar 2. Ruang rawat pasien Sumber: Dokumentasi Pribadi |
Gambar 3. Gombong pernah menjadi rumah sakit pusat Sumber: Dokumentasi Pribadi |
Dalam kunjungan kami pada 2 Juni 2023 terlihat beberapa bagian masih digunakan untuk rawat jalan rumah sakit pratama yang melayani masyarakat umum juga. Tetapi beberapa bagian yang dulu difungsikan sebagai bangsal laki-laki, bangsal bersalin dan kamar jenazah kondisinya sudah kosong dan mulai mengalami kerusakan parah. Sebagai tinggalan yang sudah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya, tentunya sangat diharapkan akan ada perhatian khusus untuk memanfaatkan kembali bangunan ini sesuai fungsi awalnya sebagai Rumah Sakit.
Gambar 4. Kunjungan Sigarda ke DKT Sumber: Dokumentasi Pribadi |
Gambar 5. Kondisi beberapa sisi DKT yang rusak parah Sumber: Dokumentasi Pribadi |
#KENALI
#CINTAI
#Bersama
#SINAU_CAGAR_BUDAYA
Posting Komentar